SEAKAR CITA dan Deklarasi Pesantren Ramah Anak Digelar di Ponpes Daarul Arofah Belitung

SEAKAR CITA dan Deklarasi Pesantren Ramah Anak Digelar di Ponpes Daarul Arofah Belitung

Gambar : Foto Kegiatan SEAKAR CITA dan Deklarasi Pesantren Ramah Anak di Ponpes Daarul Arofah Belitung


Sijuk (19/8) – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kabupaten Belitung bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung menyelenggarakan kegiatan Sekolah Anak Raih Cita (SEAKAR CITA) sekaligus Deklarasi Pesantren Ramah Anak (PRA) di Pondok Pesantren Daarul Arofah, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran DSPPPA Kabupaten Belitung, Kemenag Belitung, pengurus pondok pesantren, guru, serta para santri.

Acara dibuka oleh Kepala DSPPPA Belitung yang diwakili oleh Nina Kreasih, S.Psi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa program SEAKAR CITA hadir untuk mendukung santri dalam menggali bakat dan minat demi meraih cita-cita tanpa hambatan sosial maupun ekonomi.

“Kami ingin memastikan setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan dan tumbuh di lingkungan yang aman, nyaman, serta penuh kasih sayang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Belitung yang diwakili Kasi Pendidikan Diniyah Takmiliyah Hj. Marlina, S.HI menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah anak.

“Deklarasi Pesantren Ramah Anak merupakan komitmen bersama agar pesantren menjadi tempat yang aman, bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” tegasnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Arofah, Ustadz Slamet Fadzri, S.Pd.I, turut mengapresiasi kegiatan ini dan mendorong para santri untuk mengikuti rangkaian acara dengan sungguh-sungguh.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh psikolog Kak Alisa dan Kak Likha, yang membahas tentang mengenali diri dan potensi, membangun rasa percaya diri, mengelola emosi, pentingnya cita-cita, motivasi belajar, serta komunikasi positif.

Santri terlihat antusias mengikuti seluruh sesi, yang kemudian ditutup dengan Deklarasi Pesantren Ramah Anak. Deklarasi tersebut dipimpin oleh Ustadz Slamet Fadzri dan diikuti para santri, disaksikan oleh DSPPPA dan Kemenag Belitung. Acara diakhiri dengan penandatanganan deklarasi serta sesi foto bersama.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terbentuk sinergi antara pemerintah, Kemenag, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mewujudkan Belitung sebagai daerah yang peduli terhadap hak-hak anak, serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita. (Dsy)




Social media Share this article
Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment